Saat mendapatkan rangsangan seksual maka merupakan hal yang wajar bagi alat reproduksi seorang perempuan untuk memproduksi cairan lubrikasi. Cairan itu diproduksi tidak hanya oleh dinding vagina, namun juga oleh kelenjar-kelenjar di sekitar mulut vagina.
Banyak atau sedikitnya cairan yang diproduksi tergantung dari seberapa anda terangsang oleh stimulasi seksual yang ada. Cairan ini diproduksi dengan sendirinya, tanpa disuruh oleh kita, sehingga tidak dapat dibatasi produksinya. Beberapa perempuan justru mengeluh vagina yang kering walaupun sudah terangsang, perempuan-perempuan ini membutuhkan cairan lubrikasi tambahan (sintetis). Beberapa obat tertentu seperti kontrasepsi hormonal dapat membuat produksi cairan ini menjadi lebih pekat, sehingga terasa lebih kering dari sebelumnya.
Yang perlu anda waspadai adalah cairan lubrikasi yang berwarna, tidak bening, menyebabkan rasa gatal, berbau busuk ataupun bercampur darah. Jika ini yang terjadi maka anda harus memeriksakan diri ke dokter kebidanan dan kandungan untuk dilakukan pemeriksaan papsmear atau analisis swab vagina.
Selama cairan lubrikasi anda bening, tidak berbau busuk, tidak menyebabkan rasa gatal, maka walaupun jumlahnya banyak merupakan cairan lubrikasi yang sehat dan normal. Jika cairan tersebut dirasakan mengganggu saat penetrasi penis ke dalam vagina, maka anda dapat mengusap/mengelap mulut vagina anda dengan kain atau tissue yang lembut sebelum memulai penetrasi. Anda tidak perlu merasa risau karena hal ini menandakan bahwa anda adalah seorang istri yang menikmati setiap sentuhan suaminya.
0 comments:
Post a Comment